Foto : Munthis Stanislavski/bejo.NET |
Mulai berangkat sejak (1/8) dari Bandung menuju ke Bali. Perjalanan ini terbilang tidak biasa sebab jarak yang ditempuh mencapai ratusan kilometer dan harus menyebrang lautan pula. Namun kalau sudah menjadi tekat sudah tidak dapat dibendung meski kalau ukuran orang biasa ini melihat sebagai perjalanan yang dahsyat.
"Saya sudah mulai menyukai bersepeda dari tahun 2008. Mulanya hanya digunakan kalau berangkat menuju kantor," ungkap Erna, perempuan cantik berparas oriental.
Dulunya hanya untuk menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Makanya mencoba menggunakan sepeda bersama rekan kantor lainnya. Lambat laun mulai tumbuh benih cinta bersepeda dan menjadi kebiasaan. Berikutnya mulailah mencoba bersepeda dengan jarak yang cukup jauh dan menemukan hal-hal baru saat bersepeda.
Perjalanan ini dilakukan dengan konsisten sejak hari pertama start. Kecepatan dijaga agar bisa bertahan hingga ke pulau seribu pura tersebut. Jika sudah merasa lelah mengayuh maka beristirahat sejanak baru kemudian dilanjutkan kembali.
Antoni, rekan perjalanan Erna menjelaskan, "Tantangan terberat adalah melawan angin yang kencang di Jalur Pantai Utara (Pantura). Walaupun sudah mengayuh sekuat tenaga tetap saja masih terhempas oleh angin."
Mereka sengaja mencoba jalur peninggalan Belanda itu. Bahkan sesekali ada kendala pada sepedanya mereka sudah bersiap membawa ke toko sepeda di kota yang meraka singgahi. Selebihnya tantangan lain adalah jalan yang dilewati, terkadang ada jalan landai atau sebaliknya malah menanjak tajam dan membutuhkan tenaga ekstra untuk melewati.
Jombang disinggahi setelah start kembali dari Caruban, Kabupaten Madiun Jawa Timur setelah istirahat di hari kelima. Di sambut oleh Komunitas Jombang Bersepeda dari gapura masuk Kabupaten Jombang di Kecamatan Perak. Setelah itu mereka singgah di Graha Media untuk bertegur sapa dengan pesepeda Jombang dan merasakan sensasi bersepeda malam saat Ramadhan di Jombang dengan mengunjungi kawasan makam Gus Dur.
Rencananya baru besok melanjutkan perjalanan menuju Bali. Jombang di pilih sebagai tempat peristirahatan setelah perjalanan dari Caruban sampai Jombang karena medannya cukup berat dan lalulintas yang padat oleh kendaraan pemudik. Perjalanan ini mereka anggap juga sebagai latihan awal sebelum mencoba bersepeda ke Nepal pada tahun depan.
"Kami berharap tahun depan bisa bersepeda ke Nepal. Ini kami sebut sebagai simulasi awal untuk perjalanan internasional kedepan." tegas Erna di sela istirahat di Graha Media. (lar/beritajombang.NET)