Bupati Jombang (kiri), Nyono Suharli Wihandoko berjalan menuju Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.
Foto : Rahmat Sularso Nh./bejo.NET
|
JOMBANG, beritajombang.net - Sambut riang dengan penuh tawa dan tepuk tangan di berikan kepada Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko saat mengakui salah mengenakan seragam Pramukan. Hal itu terjadi hari ini Selasa (22/10) ketika membuka Kursus Mahir Dasar (KMD) angkatan VII di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang. KMD adalah kursus Kepramukaan yang diperuntukan bagi guru di Kabupaten Jombang sebelum menjadi pembina Pramuka di sekolah. Maka guru diberikan pembekalan kembali oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang bekerjasema dengan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Jombang.
"Saya sempat ragu ketika akan berangkat. Berkali-kali saya menghadap cermin dan melihat apakah pantas," ungkap Nyono.
Hari ini memang saat membuka KMD Nyono sengaja mengenakan seragam Pramuka lengkap. Meskipun ia sudah lama tidak memakai seragam Pramuka setelah selesai sekolah. Rasa canggungnya semakin memuncak ketika mengetahui beberapa perbedaan kelengkapan seragam Pramuka yang dikenakan dengan peserta KMD. Misalnya ikat pinggang yang tidak terdapat logo Pramuka di muka dan kolong scraf yang berbeda dengan lainnya.
Nyono mengatakan, "Saya mohon maaf apabila masih ada kekurangan jika mengenakan seragam Pramuka."
Tanpa basa-basi Nyono Suharli Wihandoko menyatakan langsung dihadapan sekitar 200 orang peserta yang notabene adalah guru di Kabupaten Jombang. Setali tiga uang bagi peserta ternyata mampu membuat mencairkan suasana bersambut tepuk Pramuka. Rencana sebelumnya Nyono Suharli Wihandoko akan datang bersama Wakil Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab. Namun urung terlaksana karena pemberitahuan yang mendadak dan seragam yang disiapkan belum selesai di jahit.
"Rencananya saya akan datang bersama Ibu Wakil Bupati tetapi tidak jadi karena seragam Ibu Mundjidah belum selesai di jahit. Sedangkan punya saya baru selesai tadi pagi," terang Nyono.
Walaupun begitu Nyono Suharli Wihandoko akan berjanji membesuk peserta yang direncanakan akan kemah di Bumi Perkemahan Coban Rondo, Malang. Selain itu berpesan kepada seluruh penyelenggara dan peserta supaya jangan sampai melalaikan shalat meski sedang berkemah. Harapannya semua bisa berjalan secara bersama-sama dengan akhir yang gemilang. (lar)