Headlines News :
.

Bupati Jombang Launching Program 100 Hari Kerja: Dorong Digitalisasi Desa hingga Pemberdayaan Peternak Rakyat

Bupati Jombang Warsubi dan Forkopimda Kabupaten Jombang melaunching program 100 hari kerja Bupati di Tanab Kebon Ratu, Keplaksari Peterongan, (wahyu)


 Jombang – Bupati Jombang, Warsubi, yang akrab disapa Abah Bupati, secara resmi meluncurkan program 100 hari kerja pertamanya di Taman Kebon Ratu, Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan, pada Kamis (15/5/2025). Dalam acara ini, Abah Bupati meluncurkan empat program unggulan mulai dari digitalisasi desa hingga penguatan ekonomi berbasis peternakan rakyat.

Salah satu program yang menjadi sorotan adalah WiFi Rakyat, sebuah layanan internet gratis untuk desa dan kelurahan yang telah terpasang di 306 titik di seluruh Kabupaten Jombang. Bahkan, dua wilayah yang selama ini dikenal sebagai blank spot, yaitu Dusun Kedungdendeng dan Rapahombo Desa Jiporapah, Kecamatan Plandaan, kini sudah dapat menikmati akses internet. Abah Bupati berharap program ini mampu mendorong kemajuan sektor pendidikan dan mendukung pelaku UMKM masuk ke pasar digital melalui Go Digital Market.

Dalam pidatonya, Abah Bupati menegaskan pentingnya konektivitas internet sebagai sarana pembuka akses informasi dan peningkatan daya saing. “Internet bukan lagi kebutuhan tambahan, tapi sudah menjadi kebutuhan pokok. Kami ingin anak-anak bisa belajar lebih mudah dan pelaku usaha bisa berkembang melalui teknologi,” ujarnya di hadapan ratusan undangan yang hadir.

Program kedua yang diluncurkan adalah Gerakan Satu Pernikahan Satu Pohon Lestari (Jombang Lestari), hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Jombang dan Kementerian Agama. Melalui gerakan ini, setiap pasangan pengantin yang menikah di Jombang diwajibkan menanam satu pohon sebagai bentuk kontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan upaya adaptasi perubahan iklim.

Di sektor infrastruktur dasar, Pemerintah Kabupaten Jombang meluncurkan pembentukan Tim Mandor Jalan dan Tim Normalisasi Saluran di bawah koordinasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Tim ini dibentuk untuk mempercepat penanganan kerusakan jalan serta perbaikan saluran air di wilayah Jombang, Ploso, Mojoagung, dan Ngoro. Hingga saat ini, tim sudah berhasil memperbaiki 124 ruas jalan dengan total panjang 38,563 kilometer.

“Dengan adanya Tim Mandor Jalan ini, kami bisa lebih cepat merespons laporan masyarakat terkait jalan rusak. Tidak perlu menunggu lama, tim langsung turun ke lapangan,” kata Warsubi. Ia juga menyebut bahwa perbaikan infrastruktur ini sangat penting untuk memperlancar mobilitas masyarakat dan distribusi barang di kawasan pedesaan.

Program keempat yang diluncurkan adalah Jombang Berdayakan Peternak Rakyat, sebuah inisiatif untuk mendukung sektor peternakan sebagai salah satu pilar ekonomi desa. Melalui program ini, pemerintah telah menyalurkan hibah uang kepada 64 kelompok ternak yang tersebar di 55 desa pada 16 kecamatan. Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat produksi ternak lokal dan meningkatkan kesejahteraan peternak kecil.

Peluncuran keempat program tersebut menandai komitmen kuat Abah Bupati dalam menjawab kebutuhan riil masyarakat melalui langkah-langkah strategis dan terukur. Launching ini juga menjadi momentum awal perubahan yang inklusif dan berkelanjutan bagi Kabupaten Jombang.

Pria Tewas di Ploso Bukan Karena Kriminal, Polisi Sebut Karena Gagal Jantung

Jenazah Dodik Darmawanto saat di bawa ke kamar jenazah 

 


Misteri tewasnya pria yang ditemukan tak bernyawa dibelakang KUD Rejoagung, Ploso Jombang akhirnya terungkap. Polisi memastikan Dodik Darmawanto (45), pria yang sempat menggegerkan warga setempat pada Kamis (8/5/2025) pagi, meninggal bukan karena tindakan kriminal.


Kesimpulan polisi ini merujuk hasil otopsi serta rangkaian penyelidikan terkait kematian Dodik. Termasuk juga memeriksa saksi-saksi penemu mayat korban.


“Dari hasil autopsi ditemukan adanya pendarahan pada jantung. Ini juga sejalan dengan rekam medis korban yang pernah menjalani pemeriksaan EKG sebelumnya di RSUD Ploso,” terang Margono saat diwawancarai pada Kamis (8/5/2025) malam di depan kamar jenazah RSUD Jombang.


Ia menambahkan, penyebab kematian Dodik dipastikan murni akibat kondisi medis, yakni gagal jantung yang membuat tubuh kekurangan oksigen. Sementara luka lecet di wajah yang sempat membuat heboh warga, dipastikan akibat benturan saat korban terjatuh dan membentur tembok di lokasi kejadian.


"Jadi luka lecet berada di bagian pipi dan dagu itu akibat jatuh dan mengenai tembok yang berada di TKP," imbuhnya. Karena dipastikan bukan korban tindak pidana dan meninggalnya korban wajar, Margono menyebut menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga.


"Keluarga sudah menerima, setelah ini jasad diserahkan untuk dimakamkan," pungkasnya.


Jasad sesosok pria ditemukan warga dalam kondisi terlentang di kebun belakang KUD Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang Kamis (8/5) pagi.


Di tubuh jasad pria itu, ditemukan bekas luka pada bagian wajahnya.Dari data yang dihimpun, jasad pria itupun ditemukan warga yang hendak buang sampah. (w2)





Hadiri Halal Bihalal Pagerijo, Bupati Warsubi Ajak Warga Jombang di Jakarta Turut Bangun Kampung Halaman


Jakarta - beritajombang.net — Bupati Jombang,  Warsubi, SH, M.Si yang akrab disapa Abah Warsubi, mengajak warga Jombang yang berada di Jakarta untuk turut berkontribusi dalam pembangunan kampung halaman. Ajakan tersebut disampaikan dalam acara Halal Bihalal Paguyuban Arek Jombang (Pagerijo) yang digelar di Graha Bima Sakti Jakarta, Sabtu (10/5/2025), dan dihadiri warga perantauan asal Jombang.

Dalam sambutannya, Abah Warsubi menegaskan pentingnya peran warga Jombang di perantauan sebagai kekuatan sosial dan ekonomi yang bisa ikut serta dalam memajukan daerah. "Saya mengajak dulur-dulur semua untuk urun rembug, memberi gagasan, tenaga, dan dukungan nyata demi pembangunan Kabupaten Jombang yang kita cintai bersama," ujar Abah Warsubi penuh semangat.

Selain ajakan untuk berkontribusi secara sosial, Abah Warsubi juga membuka peluang investasi seluas-luasnya kepada para pengusaha, baik yang tergabung dalam Pagerijo maupun yang berdomisili di Jakarta. "Saya membuka kran investasi bagi siapa saja yang ingin berinvestasi di Jombang. Ini adalah bagian dari upaya kami membuka lapangan pekerjaan dan menggerakkan ekonomi masyarakat," tegasnya.

Ketua pelaksana acara, Sapto Anggoro, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kehadiran Abah Bupati dan rombongan besar dari Jombang. Sapto menuturkan bahwa beberapa waktu setelah Hari Raya Idul Fitri, dirinya bersama pengurus Pagerijo telah sowan ke rumah Abah Bupati di Jombang untuk secara langsung menghaturkan undangan.

“Alhamdulillah, Abah Bupati hadir dengan rombongan yang cukup banyak, jumlahnya sekitar 240 orang lebih. Kami merasa senang dan terhormat, dulur-dulur dari Jombang datang jauh-jauh naik bus ke Jakarta demi mempererat tali silaturahmi,” tutur Sapto di hadapan para tamu undangan.

Momen penting dalam acara ini juga ditandai dengan pengukuhan kepengurusan baru Pagerijo. Budi Prayitno resmi menggantikan posisi Ketua Pagerijo yang sebelumnya dijabat oleh Imam Ansori Saleh. Pengukuhan dilakukan dalam suasana penuh kebersamaan dan harapan akan masa depan paguyuban yang semakin solid.

Dalam sambutannya, Abah Warsubi menyampaikan ucapan selamat kepada Budi Prayitno sebagai ketua baru dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Imam Ansori Saleh atas dedikasi dan pengabdian yang telah diberikan selama memimpin Pagerijo. Ia berharap estafet kepemimpinan ini dapat semakin memperkuat peran warga Jombang di rantau.

Acara Halal Bihalal ini turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, pejabat OPD Kabupaten Jombang, serta tokoh-tokoh masyarakat Jombang di Jakarta. Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi pasca Idul Fitri, namun juga menjadi ruang strategis mempererat sinergi antara pemerintah daerah dan warga perantauan dalam mewujudkan Jombang yang lebih maju. (hur)

Usai Kejar Maling, Pria di Jombang Ditemukan Tewas dengan Luka di Wajah

 

Jenazah Dodik Darmawanto (45)  dievakuasi ke Paviliun Kenanga RSUD Jombang untuk pemeriksaan lebih lanjut. (Foto : Wahyu)


Beritajombang.net - Seorang laki-laki yang ditemukan di kebun belakang KUD Desa Rejoagung, Ploso adalah Dodik Darmawanto (45), Sebelum diketahui meninggal pria asal Desa Kedungjati, Kabuh ini diketahui sedang mengejar pencuri yang kepergok warga. 

Hal tersebut diungkap oleh Kapolsek Ploso Kompol Purwo Rumantyo. Purwo mengatakan, jasad Dodik ditemukan warga yang hendak membuang sampah pada pagi tadi sekitar pukul 06.30 Wib. 

Saat ditemukan jasad Dodik mengenakan berbaju warna hitam dengan celana pendek jeans warna biru dengan kondisi terlentang di gang masuk menuju KUD Rejoagung. 

"Korban ada luka di pipi kirinya. Menurut saya lukanya tidak mematikan. Ini masih kita gelarkan," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (8/5).

Rupanya, Dodik diketahui sedang mengejar pencuri yang kepergok warga di Dusun Ngelom, Desa Rejoagung tadi malam sekitafr 03,00 Wib. 

Setelah itu, korban tidak lagi pulang ke rumahnya. Hingga pagi tadi jasadnya ditemukan orang yang membuang sampah di lokasi.

"Infonya korban itu ikut grebek maling, terus gak pulang. Sekitar jam 3 itu masih ketemu orang-orang, terus jam 06.30 wib itu ditemukan meninggal," terangnya.

Saat ini, jasad Dodik sudah dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Jombang. Sedangkan, kasus tersebut sedang diselidiki pihak kepolisian. (lw2)


Bupati Jombang Warsubi Kagumi Karya Batik Karsam: Dorong Jadi Produk Unggulan Daerah

Bupati Warsubi dan Ketua PKK Kabupaten Jombang melihat kain batik karya Pak Karman warga Ploso yang juga menyandang gelar Doktor batik pertama di Indonesia

BeritaJombang.net – Karya batik hasil olahan tangan dingin Karsam, pria asal Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, sukses mencuri perhatian dalam acara Launching Kegiatan Pelatihan Kerja bagi Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang digelar di Balai Desa Bawangan, Kamis (8/5/2025). Bupati Jombang, Warsubi, yang akrab disapa Abah Bupati, secara khusus mengapresiasi batik yang dibuat oleh Karsam.

Karsam, yang dikenal sebagai Doktor batik pertama di Indonesia, telah meneliti secara mendalam penggunaan pewarna alami dari bahan lokal seperti kayu secang, kunyit, dan daun indigofera. Penelitian ini menghasilkan batik dengan warna-warna khas yang memiliki karakter kuat dan berbeda dari batik pada umumnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Warsubi menyampaikan rasa kagumnya atas dedikasi Karsam dalam melestarikan batik tradisional berbasis bahan alami. Ia juga mendorong agar menciptakan kreasi motif batik khas tersendiri seperti yang di buat Pak Karsam dengan motif-motif khas lokal 
terdapat bawang yang berarti Desa Bawangan, Daun Ploso dan, tanaman Jombang.

“Karya Pak Karsam luar biasa. Motif seperti daun ploso, daun jombang ini sangat khas dan berpotensi besar untuk dijadikan produk unggulan Kabupaten Jombang, bahkan bisa menjadi oleh-oleh khas bagi para tamu yang berkunjung ke daerah kita,”* ujar Abah Bupati.

Lebih lanjut, Bupati Warsubi menegaskan pentingnya dukungan lintas sektor terhadap UMKM dan industri kreatif seperti yang digeluti Karsam. Ia menilai sektor ini bukan hanya menjadi sumber ekonomi lokal, tetapi juga sarana pelestarian budaya bangsa.

“UMKM dan industri kreatif seperti batik ini harus kita dukung bersama, mulai dari pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten. Kolaborasi menjadi kunci agar produk-produk lokal Jombang semakin dikenal luas,” tambahnya.

Acara pelatihan ini menjadi momen penting bagi masyarakat Desa Bawangan, Ploso untuk belajar langsung dari Karsam dan terinspirasi mengembangkan kreativitas berbasis budaya lokal. Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, batik khas Jombang diyakini mampu menembus pasar nasional bahkan internasional. (lw2)

 

.

.

.

.
Support : Tuhan Yang Maha Esa | .
Copyright © 2011. BeritaJombang.net | Portal Berita Jombang - ...
.. .. .. ..
..:p